Minggu, 11 November 2012

Want to know more about Mempawah River ?? Here you are…



Bagi masyarakat yang tinggal di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Mempawah pasti sudah tidak asing lagi dengan Sungai Mempawah. Sungai ini berjarak 64 km dari Kota Pontianak. Sungai ini termasuk sungai permanen ( perennial ).

A. Aspek  Morfologi Fisik 

Sungai Mempawah memiliki luas 3.260 Km2 dan DAS mempawah dengan luas DAS 2.803 Km2.  Sungai ini terbentuk dari anak – anak sungai yang berada di daerah Kabupaten Landak. Beberapa anak sungai mempunyai mata air di daerah resapan atau di wilayah pegunungan yang tidak terlalu tinggi seperti gunung Tiang dan gunung Bawang. Di sekitar Sungai Mempawah terdapat banyak warung – warung apung.

Berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas Teknik Universitas Tanjung Pura, Kalimantan Barat, pada tahun 2007 bahwa Pola aliran (drainage pattern) sungai-sungai secara umum menyerupai bentuk percabangan pohon (dendritic) dengan bentuk daerah aliran sungai adalah memanjang, Sungai Mempawah  terdiri dari 5 orde dengan indeks kerapatan sungai termasuk dalam kategori sedang yakni 0,8. Debit limpasan air sungai (Q) merata pada bagian hulu sebesar 17,54 m3/detik, bagian tengah sebesar 59,05 m3/detik dan bagian hilir sebesar 126,03 m3/detik. Air sungai berwarna coklat dan dengan arus yang lambat. Sungai Mempawah memiliki kedalaman lebih dari 6 meter dan berlumpur. Hal inilah yang menyebabkan arus sungai menjadi lambat. Temperatur,  TSS ( padatan tersuspensi total ), TDS (padatan terlarut total) , warna dan kekeruhan air Sungai Mempawah masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan.

B.       Aspek Kimia
Dalam aspek kimia akan dibahas mengenai sekumpulan bahan/zat kimia yang keberadaannya dalam air mempengaruhi kualitas air.
Pada tahun 2009, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (BLHPB) Kabupaten Pontianak, Ir Asfahani Arsyad MM. telah melakukan penelitian terhadap kualitas air Sungai Mempawah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa air di Sungai Mempawah berada dalam kondisi tercemar sedang.
Hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut : 
·         Nilai parameter kimia zat anorganik seperti pH, pH, COD ( Chemical Oxygen Demand ), BOD ( Biochemical Oxygen Demand ), DO ( Disolved Oxygen ), senyawa nitrogen, hidrogen dan logam masih normal , tetapi di beberapa lokasi terdapat nilai DO, BOD dan CODnya berada di atas ambang mutu air.
·         Kandungan logam berat seperti merkuri ( Hg ), timbal ( Pb ), tembaga ( Cu ), dan lainnya namun masih di bawah ambang batas mutu air, tetapi ada beberapa lokasi yang mengandung kadar besi ( Fe ) yang tinggi dan di atas ambang mutu air. Sungai Mempawah juga mengandung klorida ( Cl ) yang tinggi di lokasi Sungai Kuala Mempawah dan Jembatan Antibar Mempawah., yaitu sebesar 60 ribu ml per liter air.
·         Kandungan zat kimia organik, seperti minyak, fenol, lemak dan deterjen yang terkandung dalam air Sungai Mempawah masih di bawah ambang batas mutu air.
C.    Aspek Biologi
Aspek biologi menyangkut biota yang ada di Sungai Mempawah.
Ø  Beberapa flora yang ada di Sungai Mempawah adalah sebagai berikut :
Terdapat dua spesies tumbuhan hidup bersamaan yang ditemukan di anak Sungai Mempawah. Tumbuhan yang berukuran besar adalah  Lasia spinosa dan bagian bawahnya  adalah  Cryptocoryne fusca
 Lasia spinosa
 Lasia spinosa adalah tumbuhan air tawar yang termasuk dalam kelompok herba. Lasia spinosa dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 2 meter. Spesies ini dapat hidup di rawa-rawa, sungai, selokan, dan tempat-tempat lembab di hutan tropis maupun subtropis. Klasifikasi dari Lasia spinosa adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Filum : Magnaliophyta                                               
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Familia : Araceae
Genus : Lasia
      Spesies : Lasia spinosa

     Cryptocoryne fusca 
     Cryptocoryne fusca tumbuh subur di air tawar di anak sungai Mempawah. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga ketinggian 0,15 meter. Cryptocoryne fusca bisa hidup dalam kondisi terendam di air yang pHnya 5,5 - 6. Cryptocoryne fusca sudah dalam budidaya sekitar tahun 1950 di Kebun Raya Bogor.
Klasifikasi dari Cryptocoryne fusca adalah :
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
                        Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Familia : Araceae
Genus : Cryptocoryne
Spesies : Cryptocoryne fusca

Ø  Fauna yang ada di Sungai Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat adalah sebagai berikut : 
·          Ikan Cupang ( Betta rutilans )
Betta rutilans adalah cupang alam yang berasal dari daerah Pontianak, Kalimantan dan hidup dengan suhu 24 – 280 C. Ikan ini termasuk ikan bertulang sejati. Makanan ikan cupang di alam bebas adalah kutu air, jentik-jentik cacing sutera, dan lain sebagainya.
·        Ikan tapah (Wallago attu  
Add caption
      Ikan tapah adalah salah satu spesies ikan yang berduri yang hidup di sungai yang besar dengan dasar sungai yang berlumpur dan air yang tenang. Ikan ini bisa tumbuh hingga berukuran 2,4 meter ( 8 kaki ). Kepalanya lebar, dengan mulut yang besar dan melekuk. Ikan tapah memiliki 2 pasang duri, dengan sirip dorsal yang kecil dan sirip belakang yang panjang. Ikan ini biasanya menyembunyikan diri di dalam lubang-lubang yang terdapat di tebing sungai. Makanan untuk ikan dewasa termasuk ikan yang lebih kecil, krustacea, dan moluska. Pada bulan  September tahun 2007 ditemukan ikan Tapah seberat 70 kg ,  pada bulan Februari lalu berhasil ditemukan ikan Tapah seberat 65 kg di Sungai Mempawah oleh warga yang terjerat di jaring.

 .     Baung (Macrones sp.)

    Ikan Baung bersifat noktural, yaitu hewan yang banyak beraktivitas pada malam hari seperti mencari makan. Selain itu, baung juga memiliki sifat suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai tempat habitat hidupnya. Di alam, baung termasuk ikan pemakan segala (omnivora). Namun ada juga yang menggolongkannya sebagai ikan karnivora, karena lebih dominan memakan hewan-hewan kecil seperti ikan-ikan kecil.

·         Ikan Lais Tunggul (Cryptopteru sp. ) 

Ada 2 macam ikan lais yang bisa besar dan layak untuk dipancing, karena ternyata ikan lais itu banyak jenisnya, ada yg kecil sekali dan tidak bisa besar.
Yang pertama adalah Lais tabirin (Belodonichthys dinema) dan yang kedua Lais timah (Cryptoterus apogon). Kedua jenis ikan ini hampir mirip yaitu mempunyai ciri betuk badan yang panjang dan agak pipih. Mulutnya lebar menghadap ke arah atas dan memiliki gigi yang tajam. Warna tubuh di bagian tengkuk serta permukaan kepalanyanya kecoklatan. Perut berwarna putih, sedangkan bagian punggung dan dada kehitaman. Hidup di sungai terutama daerah banjir dan bagian hilir di daerah pasang surut (muara).

·         Ikan Tengadak (Barbonymus sp.)
Tengadak bersifat omnivora, yaitu memakan tumbuhan - tumbuhan dan hewan invertebrata. Tumbuh – tumbuhan yang dimakan, seperti Hydrilla, aneka tumbuhan air, dan daun-daunan yang terjatuh ke sungai. Suhu air yang ideal untuk hidupnya antara 22-28 °C.

·         Ikan Belidak (Notopterus sp.)
Belida kian sulit dijumpai di perairan tawar baik di Sumatra maupun Kalimantan. Ikan ini merupakan ikan air tawar yang memangsa ikan kecil dan krustacea, ikan dewasa memiliki berat 1,5-7 kg, dengan ciri khas ikan berpunggung pisau: punggungnya meninggi sehingga bagian perut tampak lebar dan pipih.

·         Udang Galah ( Macrobrachium rosenbergii de Man )
Udang tersebut tumbuh dan menjadi dewasa di perairan tawar, namun pada fase larva hidup di air payau. Udang Galah merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Udang galah yang ada di Kalimantan memiliki ukuran kepala yang besar, capit panjang dan berwarna hijau kuning. Udang ini merupakan hewan nokturnal, atau aktif di malam hari.

Di Sungai Mempawah ini dari hilir sampai ke hulu, terdapat beberapa zona (relung) yang menunjukkan distribusi jenis yang berbeda. Di daerah Sebukit ke bawah, biasanya didapati banyak udang, ikan Tapah, tetapi ikan Baung agak kurang. Di daerah Sebukit – Telayar, banyak didapati ikan Tapah, Baung (kuning dan putih), Lais Tunggul (langkik), Tengadak, Udang juga ada, tetapi tidak banyak. Di daerah Telayar ke atas, banyak didapati ikan Baung, Tengadak, dan Tapah. Ikan Belidak juga ditemui hampir di seluruh zona.

D.    Penggunaan
Sungai Mempawah biasanya digunakan sebagai :
·         Sumber air untuk :
Ø  Minum, baik untuk manusia maupun flora dan fauna yang ada di sekitar Sungai Mempawah.
Ø  Aktivitas pertanian, seperti ladang, kebun, dsb.
Ø  Aktivitas perindustrian, industri makanan, pembuatan logam, dan sebagainya.
Ø  Kegiatan rumah/ harian, seperti mencuci, mandi.
·         Penambakan ikan
·         Tempat Pemancingan
·         Sarana Transportasi
                  .     Objek wisata                                                                                   
           Sungai Mempawah sudah tidak dapat digunakan secara maksimal lagi seperti dulu. Hal ini disebabkan adanya aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang beoperasi di hulu Sungai Galaherang. Limbah PETI ini membawa lumpur pekat yang mengakibatkan air sungai berubah warna menjadi kecokelatan.
Adanya pencemaran dari limbah PETI ini telah merusak kesehatan masyarakat. Beberapa warga berasal dari Desa Telayar Kecamatan Mempawah Timur ini menggunakan air sungai untuk mandi dan mulai terserang penyakit gatal – gatal bahkan sampai ada yang harus dirawat di rumah sakit.
Limbah PETI ini juga mematikan banyak biota sungai dan populasi ikan di Sungai Mempawah terancam punah. Banyak ikan keramba milik warga yang berada di jalur sungai mati akibat air sungai yang tercemar sehingga banyak warga yang memilih untuk mengosongkan kerambanya.
Selain itu, adanya masyarakat yang menangkap ikan dan udang dengan tuba atau menggunakan setrum di mana bukan hanya ikan besar saja yang mati tetapi ikan – ikan yang kecil juga mati. Hal ini menyebabkan ikan – ikan di Sungai Mempawah menjadi langka dan bahkan bisa memutuskan rantai makanan di perairan tersebut.

E.  Prediksi Kondisi 10 – 20 tahun yang akan datang.

Jika peraturan daerah yang telah dibuat pemerintah dan aturan hukum yang ada di negara ini dipertegas yang dapat menghentikan kegiatan PETI , maka pencemaran terhadap Sungai Mempawah maupun sungai lainnya yang ada di Kalimantan dapat dikurangi. Kemudian adanya kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kelestarian lingkungan Sungai Mempawah, misalnya tidak membuang limbah rumah tangga ke dalam sungai, dan tidak menangkap ikan dengan menggunakan tuba.
Pada bulan September lalu, Bupati Pontianak H. Ria Norsan didampingi Wakil Bupati H Rubijanto beserta jajaran Forkorpimda melepas 15.858 ekor bibit ikan di Sungai Mempawah melalui Aksi Gerakan Peduli Sungai Mempawah itu diprakarsai Forum Peduli Ikan (FBI) Mempawah. Bibit ikan yang dilepas terdiri dari benih ikan paten sebanyak 10.500 ekor, ikan nila 1.000 ekor, ikan jelawat 2.750 ekor, ikan tengadak 1.500 ekor, ikan kebali 100 ekor, induk tawes delapan ekor, dan ikan paten 15 kilogram. Dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan Sungai Mempawah.
Jika kegiatan PETI sudah dapat dihentikan dan masyarakat bisa ikut melestarikan lingkungan Sungai Mempawah, kemungkinan untuk 10 – 20 tahun ke depan Sungai Mempawah diharapkan bisa seperti Sungai Lebak, Desa Payabenua, Kecamatan Mendobarat, Kabupaten Bangka yang masih terjaga kelestariannya.
Sebaliknya, jika semua itu belum direalisasikan maka kemungkinan untuk 10 – 20 tahun ke depan kondisi Sungai Mempawah  akan terjadi pencemaran yang semakin menjadi, yang mengakibatkan biota – biota tidak dapat hidup dan punah, sungai yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat menjadi sumber masalah.

Manakah yang akan menjadi pilihan kita semua  ???

Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasiihh…^^…   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar